Monday 25 May 2015

Tak Mungkin Kau Untukku

Malam itu, yah malam itu...
Untuk pertama kalinya dan untuk yang terakhir kalinya aku melihat jemari tangannya menggenggam erat tangan wanita yang selama ini aku percayai sebagai orang yang tau betapa berjuangnya aku untuk memenangkan hati seorang pangeran yang selama ini aku rindukan selama 3 tahun lamanya.

Malam dimana segala kepercayaan ku hancur berkeping - keping! Dipesta ulang tahun itu, yah...dipesta itu. Baru saja aku menginjakkan kaki dipesta itu, tiba - tiba saja dia sosok pangeran idamanku berpegangan tangan mesra melewati ku. Sontak saja, detik itu juga air mata ini pecah, aku shock melihat semua itu, rasanya kurang siap - bahkan TIDAK siap untuk menerima segala hal yang terjadi di detik itu juga. Tuhaaannn...tolong aku! kuatkan aku!berikan aku kekuatan untuk bisa menerima ini semua.







"Dek! Mau kemana? kenapa kamu?!" kata Kak Pesta sontak juga ikut kaget melihat ekspresi mukaku.
Aku lari menuju wc, dan disitu....semua penyesalan dan kesakitan aku luap kan.

Kak, aku ingin pulang, sekarang juga aku ingin PULANG!

Aku mengetik cepat sambil ku tahan isak tangis ku.

Iya kita pulang, tapu kau kenapa?

aku mengelap airmataku, ku usahakan untuk berhenti menangis walaupun aku tak mampu.

Aku tunggu di tangga pintu keluar ya kak. Sekarang!

Tak lama aku menegarkan diri, lalu beranjak keluar dari pintu. Selintas dia melihat ku, namun ku abaikan tatapan itu dan akhirnya beranjak pergi.

"Kau kenapa Fik?! kenapa kamu dekk?? kenapa tiba - tiba nangis?"

"Kak! dia bawa cewe lain!!! dan ini baru pertama kalinya aku melihat dia menggenggam tangan cewe!." Tangis ku tumpah luap seketika berbarengan emosi ku yang tak bisa aku kontrol.

"Dan kakak tau!!!? Cewe itu, yang selama ini menjadi tempat curhatku tentang dia! Bahkan kami sempat hilang kontak, dan baru - baru ini dia menghubungiku kembali, untuk menanyakan soal bagaimana perasaan ku ke dia." isak tangis itu tak juga kunjung berhenti.

"Jadi dia?! Kakak Kenal Dia dek.Ya ampunnn, kakak ga nyangka. Tenang ya Fika" sembari Kak Pesta memelukku erat di parkiran, ada secercah kekuatan berkat pelukan itu, tapi tetap saja aku masi belum bisa kuat untuk menerima ini semua. Penghianatan! yang benar - benar gak bisa aku terima. Apa salah ku? sehingga ada seorang wanita yang cantik, berambut panjang, berperawakan tinggi, yang lebih senior dariku bisa dengan tega melakukan ini?!!! Dia hanyalah 'teman curhat' ku saja! gak lebih! teman curhat tentang 'dia'.

"Gerammmm, kakak dekkk...biar kakak gembosin ban sepeda motornya, mana motor dia?!" Aku membiarkan kak pesta melakukannya, sempat ku mencoba untuk menghalanginya, tapi tetap saja omongan ku itu gak akan ngaruh baginya.

"Kita jangan pulang dulu ya, adek harus tenangin diri dulu, cerita dulu sama kakak." Sepanjang perjalanan aku menutup kaca helm ku, dan sepanjang jalan itu juga aku menangis, rasanya aku ingin teriak! seketika itu juga kebencian menyelip diselah - selah tangisanku. Benci sama perempuan yang aku kira cukup dewasa dan baik hati - tapi ternyata?! Kecewa, atas apa yang aku lihat tadi. Aku bingung, apakah aku berhak untuk kecewa sama dia atau ga. Tapi yang jelas, tadi itu adalah pemandangan yang menyakitkan bagiku. 

"Jadi gimana ceritanya dek?" Kami sampai disebuah taman. Malam itu ramai sekali dijalanan, namun tidak ditaman itu. Dengan hanya diterangi oleh lampu jalan, pantulan cahaya laut, dan bulan aku memulai ceritaku dengan tangis yang benar - benar tak bisa dibendung.
Waktu dulu, dia menghampiriku, dia yang adalah seniorku saat disekolah. Aku tak terlalu banyak bercerita dengannya, namun pada suatu saat dia menghampiriku dengan ramahnya. 

Saat itu aku sedang berada di depan ruang Tata Usaha disekolah, dan tiba  - tiba dia menghampiriku, randomly dia tanya kepada ku tentang apakah iya, aku suka  dengan sebut saja dia 'pangeran'. Awalnya aku enggan untuk bercerita, namun dia terus meyakinkanku. Bahkan aku sempat menolaknya, dan lagi - lagi dia datang menghampiriku masi dengan pertanyaan yang sama dan di situlah aku memulai semua ceritaku dengan perempuan itu.

Aku menceritakan awal aku bisa suka dengan pangeran ku itu, bagaimana akhirnya aku bisa dekat, how amazing the way i feel of him! SEMUANYA!

Sampai pada suatu saat, kami berpisah dan jarang berkomunikasi, hanya lewat chat *saat itu yang ada hanyalah friendster. Sempat beberapa kali kita saling chatingan. Dan pada suatu ketika dalam waktu yang cukup lama kita tidak pernah saling berkomunikasi, tiba - tiba saja dia mulai chat aku dan menanyakan - lagi lagi masi pertanyaan yang sama. Saat itu responku biasa saja, karena memang tidak ada cerita yang berarti yang bisa ku cerita dengannya. Ternyata, beberapa hari setelah itu tibalah hari H dimana aku harus menghadari pesta ulang tahun kakak senior ku di SMA. Dan disitu aku tau mereka sudah 'jadian'. 

Perempuan itu mungkin bukan salah satu orang terdekatku, tapi dia sangat berhasil untuk menyakitiku! Dia yang kupercaya sebagai perempuan yang cantik, orang yang lebih senior, serta yang lebih dewasa looked like an angel, but the truly she is just like a 'devil'.
Semenjak itu wajah dia dan namanya pun automaticly tercatat sebagai "rejected person" in my life.

Dalam hati, aku hanya bergumam pada diriku sendiri, kalau aku akan berusaha untuk menghapus nama pangeranku itu dari benakku. Walaupun aku harus berdarah - darah untuk melakukan itu.

kecewa dan lelah dengan semuanya. penantianku selama 3 tahun usai begitu saja dengan ending yang menyakitkan - aku menangis merelakan hatiku yang selama  3 tahun ku pertahankan, aku menangis bahkan teriak di saat itu juga, merelakan pengeranku dengan orang yang "sampai kapanpun!" ga akan pernah ku ridhoi! Dia-pangeranku, boleh dengan wanita manapun yang tak aku kenal! TAPI TUHAN, aku mohon! jangan sama wanita yang satu itu! 

Apakah aku harus menunggu selamanya ? Apakah aku bisa merelakan semua perasaan ini? Perasaan ini terlalu berharga, terlalu dalam, dan terlalu berarti untuk nya Tuhan.

No comments: