Wednesday 30 August 2017

"Apa yang terbaik menurut kita belum tentu menurut Tuhan."

Saya rasa setiap manusia berhak untuk bahagia. Setiap menusia "layak" - tidak ada manusia yang tidak layak, yang jelek akan layak mendapatkan yang jelek, dan yang bagus akan layak mendapatkan yang juga bagus.

Bukan sebuah kejutan lagi jika hubungan tersebut akhirnya kandas.
Pertanyaannya adalah kenapa Tuhan kasi rasa yang begitu 'peka' ?





Wanita yang smart Pasti akan melakukan "secret test" untuk mengetahui apakah lelaki yang berada didekatnya adalah lelaki yang pantas untuk bersamanya.
Pagi tadi saya berkesempatan membaca sebuah artikel dimajalah ELLE, tentang apakah seorang lelaki benaran serius ketika mereka melakukan "hubungan". Diuraikan disitu, terkadang lelaki itu harus di test apakah dia benaran serius atau ga dengan kita perempuan dengan cara "hubungan".

*ups jangan berpikiran liar dulu ^^

jauh sebelum artikel itupun saya sendiri setuju dengan apa yang dimaksud "secret test".
Dan ketika itu saya lakukan ternyata dia 'tidak lolos' maka benar saja hubungan ini tidak akan bertahan lama.

Ternyata lelaki itu sama aja dengan X yang sebelumnya. Kalau dibilang Lelaki sulit menahan nafsu, ya benar! saya sendiri pernah melihat dengan mata kepala sendiri, ketika nuansa itu hadir, akan sulit bagi lelaki untuk menahan gejolak ingin melakukan.

Tapi at least saya pernah ketemu sama lelaki yang gantle dengan segala kemampuannya menahan keinginannya itu kepada wanitanya. Tapi, sayangnya saya 'tidak' jatuh cinta kepada lelaki tersebut.



Sebaik - baiknya lelaki, tidak semua lelaki bisa smart dan bisa menguasai dirinya.
Hari itu saya tersadar akan sesuatu yang bikin saya tertegun beberapa detik. Saya mengerti kalau hubungan ini tidak akan bertahan lama. Entah itu hanya pemikiran saya yang ngawur atau memang ini adalah kebenaran.

Hubungan kita jalani tanpa ada kesulitan, hanya saja semenjak hari itu, satu persatu kekurangannya mulai tampak, dan saya pun perlahan - lahan mulai menyadari kalau kekurangannya itu tidak bisa saya toleran lagi.

Dalam hidup kita harus berjuang.
Dalam hidup kita harus memperjuangkan mati - matian sampai kita menemukan hasil.
Dalam hidup kita butuh semangat.
Dalam hidup kita butuh keberanian.
Dalam hidup kita harus punya faith.
Dalam hidup kita harus sabar dan ulet.
Dalam hidup kita butuh inovasi, dan cepat beradaptasi dengan perubahan, kalau gak kita akan ketinggalan.
Hidup adalah pertarungan yang harus kita menangkan.

Kesemuanya itu tidak ada di dia.
Sampailah dititik dimana saya berencana untuk Putus.
Ya, cinta yang penuh perjuangan, memakan waktu yang cukup lama, tapi begitu sudah dapat, ternyata bukan itu sebenarnya yang saya butuhkan,

Saya menyayangi dia, karena dia terlalu baik sekaligus juga terlalu bodoh.
Sekelebat pemikiran gila menghampiri : apakah saya harus putusin dia? apakah saya harus putusin dia dalam keadaan dia yang sedang dititik terendah? apakata orang? No, saya bukan mau putusin dia karena dia sedang susah, justru berkali - kali saya mencoba untuk membantu dia, tapi sepertinya saya gak pernah dilibatkan olehnya dalam setiap masalah yang dia hadapi. Saya bukan bermaksud untuk meninggalkannya. Hanya saja saya tidak mau membuang waktu, untuk sebuah hubungan yang menurut saya tidak layak untuk di perjuangkan. Apakah saya putusin dia saat dia sudah sukses ?

Ya, bahkan saya berencana untuk meninggalkan dia disaat dia sudah dalam keadaan sukses, karena jujur bukan krn dia sukses atau tidak, tapi lebih ke value. Saya tidak lagi bisa elihat value 'lebih' dari dirinya. Saya yang selalu mencoba berikan yang terbaik yang saya bisa - sedangkan tidak dengan dia.
Lantas dimedan perang yang harusnya team work, apakah saya harus berjuang seorang diri ?

Semakin lama Tuhan semakin menunjukkan apa yang terbaik buat saya dan apa yang tidak baik unntuk saya. Semakin ke sini - sini , Tuhan seperti mempersiapkan diri saya untuk menghadapi moment putus yang "mungkin" akan menyiksa. Tapi ternyata setelah semuanya terjadi, saya malah merasa diberkati.

Bagi saya putusnya hubungan saya dengan dia adalah sebuah kebaikan yang tertunda. Mungkin harusnya DARI 10 TAHUN YANG LALU  saja saya melupakan semua tentang dia, tapi tidak ada penyesalan atas apa yang sudah terjadi. Karena 10 tahun itulah saya bisa menjadi diri saya sekarang ini. Entah kenapa cinta GA PERNAH membawa saja pada suatu keberuntungan.

Syukur saya tidak merasakan rasa perih itu, melainkan banyak pelajaran yang bisa saya petik. Tuhan begitu baik di hidup saya. Ia melihatkan semuanya agar saya mengerti.

"Is ok being wild to understand something that hard to understand."


Sekarang semuanya berasa seperti " dimulai dari nol " .
Beruntung aku tidak menyerah akan cinta, walaupun ada secercah rasa takut, capek, gundah.
Tapi harapan itu selalu ada.

"Aku butuh sosok yang bisa jadi abang buat ku, ayah, teman, dan partner hidup. Aku adalah pribadi yang "susah" butuh lelaki hebat! untuk bisa menaklukan aku seutuhnya."




- LOVE SOLAGRACIA -

No comments: